Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Malam: Saat Langit Memeras Hujan

6 April 2024   03:07 Diperbarui: 6 April 2024   03:26 91 2
Malam: Saat Langit Memeras Hujan

Saat langit memeras hujan,
Pertiwi ku terima tangisnya.
Bumi ku nikmati kesepiannya.

Tetes-tetes air jatuh ke bumi,
Menyiram jiwa yang kering kerontang.
Menumbuhkan rasa damai di hati,
**Melepaskan beban yang selama ini terikat.

Hujan turun tanpa henti,
Mencuci segala dosa dan noda.
Membersihkan jiwa dan raga,
Mempersiapkan diri untuk hari yang baru.

Suara gemuruh guntur menggelegar,
Menandakan kekuatan alam semesta.
Keindahan yang menakjubkan,
Membuatku terdiam dalam kekaguman.

Malam ini, aku hanyalah setitik debu di alam semesta,
Saksi bisu dari keagungan Sang Pencipta.
Aku belajar untuk bersyukur atas segala nikmat,
Dan menerima segala cobaan dengan ikhlas.

Saat langit memeras hujan,
Aku menemukan kedamaian dan ketenangan.
Aku belajar untuk mencintai diri sendiri,
Dan menerima semua yang terjadi dalam hidup ini.

Terima kasih, hujan,
Telah datang dan membasahi bumi.
Telah memberikan aku pelajaran berharga,
Dan membuatku lebih dekat dengan Sang Pencipta.

Renungan di Bawah Guyuran Hujan

Saat langit memeras hujan,
Pertiwi merespons dengan kerinduan.
Bumi menikmati setiap tetesnya,
Menghirup kesegaran dari langit yang berbelas kasihan.

Tetes-tetes air jatuh ke bumi,
Menyirami hati yang kering akan cinta.
Mengembalikan kedamaian yang hilang,
Melepaskan beban yang terikat di jiwa.

Hujan turun tanpa henti,
Seolah membasuh segala kesedihan.
Menyegarkan jiwa yang lelah,
Mempersiapkan diri untuk perubahan yang mendatang.

Suara gemuruh guntur bergema,
Menunjukkan kekuatan Sang Pencipta.
Di dalam keindahan alam yang mengagumkan,
Kita terdiam dalam kekaguman akan kebesaran-Nya.

Malam ini, kita hanyalah setitik di alam semesta,
Saksi bisu dari keajaiban yang diciptakan-Nya.
Kita belajar untuk bersyukur atas nikmat-Nya,
Dan menerima cobaan dengan penuh keteguhan hati.

Saat langit memeras hujan,
Kita menemukan kedamaian dalam ketenangan.
Kita belajar mencintai diri dan alam semesta,
Serta menerima segala yang terjadi sebagai bagian dari takdir-Nya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun