Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Terjatuh

5 April 2024   05:13 Diperbarui: 5 April 2024   05:17 140 2
Terjatuh

Wengi sunyi, angin mendenyar,
Langkah kaki gontai, tanpa arah.
Bulan purnama bersinar terang,
Namun hati diliputi kabut kelam.

Tiba-tiba, kaki tersandung batu,
Tubuh terjerembab ke dalam lubang.
Kegelapan menyelimuti, tak ada suara,
Hanya rasa dingin yang menusuk tulang.

Di dalam lubang, rasa takut melanda,
Pikiran diliputi berbagai pertanyaan.
Apakah ini akhir hidupku?
Ataukah masih ada harapan untuk keluar?

Tiba-tiba, terdengar suara bisikan,
Suara yang tak dikenal, dari mana asalnya?
Bisikan itu berkata, "Jangan takut, aku di sini."

Seberkas cahaya muncul di kejauhan,
Semakin lama semakin dekat.
Sebuah tangan terulur, menawarkan bantuan.

Tanpa ragu, aku meraih tangan itu,
Dan ditarik keluar dari lubang.
Tubuhku gemetar, rasa lega menyelimuti.

Aku melihat wajah orang yang menolongku,
Wajah yang tak asing bagiku.
Dia adalah orang yang selalu ku nanti,
Orang yang selalu ku cari.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun