Di rumah ibadah, hati resah gelisah,
Tangan menggenggam tas, seakan gadget tak ada.
Pikiran melayang, tertuju pada layar,
Candu digital merenggut jiwa yang fana.
Waktu senggang bagaikan neraka,
Tanpa Youtube, sosmed, dan game terasa hampa.
Jam demi jam terbuang sia-sia,
Terjebak dalam jerat dunia maya yang tak nyata.
Dunia nyata terasa asing dan membosankan,
Interaksi sosial tergantikan oleh layar yang bersinar.
Kehangatan keluarga terabaikan,
Candu digital menjerat dalam kesendirian.
Mata lelah, tubuh terasa kaku,
Namun, jari tak henti menari di layar.
Pikiran terkuras, jiwa terasa beku,
Candu digital merenggut kebahagiaan yang terukur.
Sadarkah kita, bahwa dunia nyata lebih indah?
Kehangatan keluarga, persahabatan yang erat,
Alam semesta yang menyapa dengan penuh cinta,
Jauh lebih berharga daripada dunia maya yang semu belaka.