Di atas meja sederhana, terhidang sepiring nasi putih,
Hanya ditemani sebutir beras terakhir, simbol kesederhanaan.
Di sudut ruangan, sebuah salib kayu terpaku,
Menandakan pengorbanan Yesus yang tak terkira.
Kisah Paskah terukir dalam memori,
Tentang kasih dan pengorbanan yang tak terhingga.
Yesus, Sang Mesias, rela mati di kayu salib,
Menebus dosa manusia dan membuka jalan keselamatan.
Sebutir beras terakhir, bagaikan tetesan darah Yesus,
Menyiratkan pengorbanan dan kasih yang tak terhingga.
Dia telah memberikan segalanya untuk kita,
Agar kita dapat hidup kekal dalam kebahagiaan.
Marilah kita renungkan makna Paskah,
Tentang kasih, pengorbanan, dan penebusan dosa.
Bukalah hati kita untuk menerima kasih Yesus,
Dan hiduplah dalam terang kebangkitan-Nya.
Sebutir beras terakhir, bukan akhir dari segalanya,
Tetapi awal dari kehidupan yang baru.
Di dalam Yesus, kita menemukan harapan dan kekuatan,
Untuk menjalani hidup dengan penuh makna dan cinta.