Wajah Wulung merona, dihiasi keringat yang bercucuran,
Tubuhnya tak henti bergerak, mencangkul tanah dengan penuh semangat.
Sinar mentari pagi menemani langkahnya,
Menjadi saksi bisu kerja kerasnya yang tak kenal lelah.
Tangannya kasar, penuh kapalan dan luka,
Jejak perjuangan yang tak terlukiskan kata.
Setiap tetes keringat yang jatuh,
Berbuah harapan untuk masa depan yang cerah.
Tak ada keluh kesah yang terlontar dari bibirnya,
Hanya tekad dan keyakinan yang terpancar dari matanya.
Dia tahu, bahwa kerja keras adalah kunci kesuksesan,
Jalan menuju kehidupan yang lebih baik.
Di bawah terik matahari yang membakar,
Wulung terus bekerja tanpa mengenal lelah.
Dia tak peduli dengan rasa lelah dan panas,
Dia hanya ingin menyelesaikan pekerjaannya dengan sempurna.
Jika kau mengerti arti kerja keras,
Kau akan melihat keindahan dalam perjuangan Wulung.
Kau akan merasakan semangat yang membara dalam jiwanya,
Semangat yang tak pernah padam oleh rintangan dan cobaan.
Jika kau mengerti, di balik tirai mentari,
Tersembunyi kisah kerja keras yang tiada henti.
Wulung merona di tengah remang senja,
Menyiratkan keindahan yang tak terungkapkan.
Di belantara kesulitan, mereka berjuang,
Menembus hutan yang lebat, menaklukkan gunung yang tinggi.
Tiap tetes keringat, tiap langkah yang tertatih,
Menjadi mahkota kejayaan, kemenangan yang hakiki.
Wulung merona, bukanlah hasil kebetulan,
Tapi butir-butir kesabaran dan tekad yang teguh.
Mereka yang mengerti, akan melihatnya jelas,
Bahwa kerja keraslah yang melambangkan kebesaran.
Jadi jika kau mengerti, di balik gemerlap dunia,
Hargailah setiap usaha, setiap pengorbanan.
Wulung merona adalah cermin dari perjuangan,
Yang mencerahkan langit, yang mengukir sejarah.
Wulung adalah contoh nyata dari seorang pekerja keras,
Dia adalah inspirasi bagi kita semua.
Marilah kita teladani semangatnya,
Dan bekerja keras untuk mencapai cita-cita kita.
