Di balik tembok tua, tersembunyi sumur tua,
Berdiri kokoh, saksi bisu perjalanan waktu.
Airnya jernih, bagai cermin kehidupan,
Memantulkan realita, tanpa kepalsuan.
Ember tua terikat tali, turun perlahan,
Menyelam ke dalam, mencari kehidupan.
Setiap tetes air, membawa berkah dan makna,
Memberi kehidupan bagi yang dahaga.
Dinding sumur, penuh lumut dan ukiran,
Jejak sejarah, terukir dalam kenangan.
Setiap guratan, menceritakan kisah,
Tentang suka dan duka, tentang tawa dan air mata.
Sumur tua, bukan sekadar tempat air,
Tetapi filosofi kehidupan yang tak terukur.
Mengajarkan tentang kesabaran, tentang ketekunan,
Tentang mencari makna di balik kesulitan.
Seperti sumur tua, kehidupan pun penuh misteri,
Ada kalanya jernih, ada kalanya keruh.
Namun, di balik setiap rintangan, selalu ada harapan,
Seperti air yang selalu ada di dasar sumur.