Sahabat, di sini, kuingin bercerita,
Pada jiwamu yang senantiasa setia.
Tentang asa yang terpendam nestapa,
Namun keyakinan tak ingin sirna.
Perjalananku terjal, penuh lika-liku,
Harapan pupus bagai dihempaskan badai.
Namun genggaman tanganmu teguh tak jemu,
Memberi semangat tuk bangkit kembali.
Doa tulusmu mengalir tiada henti,
Menyirami benih harap yang mulai layu.
Kau yakinkan bahwa mentari kan kembali,
menerangi jalan yang kelam kelabu.
Biarkan waktu kan menjawab doamu itu,
Sahabatku, tempat curahan hatiku.
Meski lelah menerpa, tak akan ku henti,
Berjuang meraih mimpi yang suci.
Denganmu, sahabat, langkahku takkan goyah,
Hadapi badai yang coba menghadang.
Persaudaraan kita bagai bintang di penumbra,
Saling menerangi tuk masa depan yang gemilang.