Di masa prapaskah, penuh makna,
Pantang dan puasa menjadi tradisi.
Bukan sekadar menahan lapar dan dahaga,
Tetapi esensi melatih jiwa dan raga.
Pantang, melepaskan diri dari ikatan duniawi,
Menahan diri dari godaan yang menyesatkan.
Puasa, melatih kedisiplinan dan pengendalian diri,
Menempa jiwa untuk lebih bersyukur dan rendah hati.
Lebih dari ritual keagamaan,
Pantang dan puasa adalah perjalanan spiritual.
Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,
Memperdalam iman dan memperkuat spiritualitas.
Di balik rasa lapar dan dahaga,
Tersimpan pelajaran berharga.
Kesabaran, keikhlasan, dan rasa syukur,
Bersemi di dalam jiwa yang tulus dan teguh.
Masa prapaskah adalah waktu untuk refleksi,
Memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Dengan pantang dan puasa, kita melangkah maju,
Menjalani hidup dengan penuh makna dan baru.