Di hamparan zamrud khatulistiwa,
Terlukis wajah Indonesia tercinta.
Namun, air mata mengalir di pipinya,
Menandakan luka yang terdalam di jiwanya.
Aku melihat hutan yang gundul,
Paru-paru bumi yang terluka parah.
Sungai tercemar oleh limbah industri,
Keindahan alam ternodai oleh keserakahan.
Aku melihat rakyat yang tertindas,
Terjebak dalam kemiskinan dan kelaparan.
Pendidikan yang tak terjangkau,
Keadilan yang masih jauh dari kenyataan.
Aku melihat korupsi merajalela,
Pejabat yang memakan uang rakyat.
Kebohongan dan penipuan merajalela,
Membuat rakyat kehilangan kepercayaan.
Namun, di tengah kesedihan ini,
Aku masih melihat secercah harapan.
Pemuda-pemudi yang bangkit dan bersatu,
Membawa semangat perubahan untuk negeri ini.
Marilah kita bersatu padu,
Menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan.
Gunakan tangan kita untuk membangun bangsa,
Demi masa depan yang lebih cerah dan gemilang.
Pertiwi menangis, tapi dia tidak akan menyerah.
Dia menanti anak-anaknya untuk bangkit dan bertindak.
Marilah kita jadikan Indonesia bangsa yang kuat dan sejahtera,
Negeri yang adil dan makmur untuk semua.