Di lorong waktu yang remang-remang,
Kabut tebal menyelimuti pandangan.
Langkah tertatih, tujuan samar-samar,
Menuju masa depan yang penuh misteri tak terbantahkan.
Matahari harapan kadang bersinar samar,
Sinarnya tersendat, tertutup kabut yang kelam.
Angin ketakutan bertiup kencang,
Membawa bisikan keraguan yang tak berujung panggang.
Tapi, di lubuk hati yang terdalam,
Seberkas keyakinan masih menyala terang.
Kompas moral jadi penuntun dan pegangan,
Menuntun langkah walau jalanan berliku dan terjal terbentang.
Dengan napas harap yang tersengal,
Kita terus melangkah, tak ingin berpaling.
Menepis kabut keraguan yang mengental,
Mencari fajar di balik lorong waktu yang tak kunjung hilang.
Percayalah, meski kabut tebal menutupi nanti,
Kan ada mentari yang menerangi jalan kita pasti.
Terus melangkah, pantang menyerah dan patah hati,
Kelak kabut akan sirna, masa depan pun akan menyapa dengan pasti.