Di taman hati yang sunyi, benih kesabaran disemai,
Disiram keikhlasan, dipupuk rasa syukur yang abadi.
Tumbuh perlahan, menembus kabut keraguan diri,
Menemukan kekuatan dalam keheningan, mekar di tengah badai.
Kesabaran bagai benang sutra yang halus,
Ditenun dengan ketelitian, diwarnai cinta yang tulus.
Setiap helai benang, mengikat luka dan amarah,
Menjadi permadani indah, lukisan jiwa yang penuh berkah.
Saat badai menerjang, sabar menjadi perisai,
Melindungi hati dari rasa sedih dan kecewa yang tak terurai.
Saat api amarah membakar, sabar menjadi air penyejuk,
Menyeimbangkan jiwa, menenangkan hati yang kalut.
Kesabaran bukan berarti diam dan pasrah,
Tapi tentang memahami dan menerima takdir yang tersurat.
Berjalan dengan tenang di tengah rintangan yang terbentang,
Menemukan hikmah di balik setiap cobaan yang datang.
Seperti padi yang menunduk saat berisi,
Kesabaran menumbuhkan kerendahan hati.
Semakin sabar diri ini, semakin kuat fondasi yang terpatri,
Menjadi pribadi yang tangguh, siap menghadapi badai dan mentari.