Di lorong waktu yang remang-remang,
Bayangan Bapak menyapa dalam mimpi.
Wajahnya teduh, penuh kasih sayang,
Senyumnya abadi, tak lekang oleh waktu.
Misteri kehidupan menyelimuti alam semesta,
Kepergian Bapak meninggalkan luka yang mendalam.
Pertanyaan tanpa jawaban menghantui jiwa,
Mencari makna di balik misteri yang tak terkira.
Bayangan Bapak bagai lukisan abstrak,
Terlukis di kanvas memori yang tak terhapuskan.
Suara Bapak bagai simfoni alam,
Merdu dan menenangkan jiwa yang gelisah.
Misteri kematian takkan pernah terungkap,
Namun cinta dan kasih sayang Bapak abadi selamanya.
Bayangan Bapak akan selalu menemani,
Di setiap langkah kaki dan di setiap tarikan nafas.
Di lorong waktu yang tak terjamah,
Bayangan Bapak menjadi kompas kehidupan.
Menuntun langkahku di jalan yang berliku,
Memberikan kekuatan untuk terus melangkah maju.