Di antara denyut jantung yang kian berdetak,
Ada namamu terukir, takkan pernah pudar.
Sejak pandangan pertama, ku tak bisa mengelak,
Asa ini bertumbuh, subur mekar.
Perlahan ku dekati, genggam tanganmu erat,
Manusia dua insan, terikat dalam satu takdir.
Suka dan duka kita lalui bersama, arungi samudra tak terukur,
Janji suci terucap, "Aku milikmu selamanya."
Melalui hari penuh warna, terkadang kelabu,
Namun cintamu pelita, menerangi setiap langkahku.
Kau sumber kekuatan, saat ku jatuh tersungkur,
Bangkit kembali bersama, menuju masa depan yang gemilang.
Waktu terus bergulir, tiada henti,
Namun cinta kita abadi, bagai permata yang tak ternilai.
Meski rambut memutih, kulit keriput menghiasi,
Janji suci tetap terpatri, "Aku milikmu selamanya."