Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Masih

27 Februari 2024   14:48 Diperbarui: 27 Februari 2024   14:50 131 4
Masih (Sahabatku, Kekasihku)

Di persimpangan jalan yang kabur,
Kutemukan dirimu, sahabat yang tak terukur.
Bersamamu, aku lalui suka dan duka,
Tawa dan air mata, terukir dalam cerita.

Waktu terus berputar, tak terhentikan,
Perasaan pun bersemi, tak terelakkan.
Sahabatku, kau kini kekasihku,
Cinta yang tumbuh di taman persahabatan yang syahdu.

Masihkah kau ingat, canda tawa kita?
Rahasia yang terbisik, di bawah sinar rembulan.
Kini, genggaman tanganmu terasa hangat,
Menemani langkahku, menuju masa depan yang terang.

Walaupun cinta mengubah persahabatan,
Kepercayaan dan kasih tetaplah pondasi.
Kita saling menguatkan, dalam suka dan duka,
Menjaga cinta yang mekar, di taman hati yang subur.

Masihkah kau ingat, janji yang terucap?
Bersamamu, aku ingin selalu melangkah.
Melawan badai dan rintangan yang datang,
Menjaga cinta ini, hingga akhir hayat yang datang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun