Agar kau tak merasakan beban ngeri sang waktu,
Mabuklah tanpa henti.
Tetapi pada apa? Pada anggur, puisi atau kebajikan,
Sesuai keinginanmu. Mabuklah.
Bagi yang terbebani kesunyian,
Mabuklah pada anggur yang meriah.
Biarkan rasa hangat mengalir dalam nadi,
Menenggelamkan kesepian dalam tarian dan nyanyian.
Bagi yang jiwanya merindukan keindahan,