Pertapa menyendiri dalam keheningan,
Dalam doa-doa, ia merenungkan keajaiban alam,
Dan diam-diam merasakan kehadiran Yang Maha Esa.
Langit senja terbentang luas,
Berwarna-warni memeluk jingga dan ungu,
Di dalam hati pertapa, kedamaian pun menyatu,
Sebagai sajian bagi jiwa yang tenang merenung.
Dalam kesendirian, ia mendamba cahaya mentari yang redup,
Mengiringi langkahnya di lorong waktu yang berjalan perlahan,
Menyaksikan alam berdansa dalam keindahan,
Sampai malam tiba, dan bintang-bintang pun bersinar.
Pertapa senja, penuh hikmah dan ketenangan,
Menjadi saksi akan kebesaran Sang Pencipta,
Dalam setiap detik yang berlalu, ia menyaksikan keajaiban,
Sebagai pengingat akan keindahan hidup yang hakiki.