Engkau, seperti pohon fikus,
Berdiri tegar meski angin menderu.
Dalam getahmu tersimpan daya,
Pengempuk kerasnya ragu dan luka.
Keberanian adalah hadir,
Meski takut menyelimuti batin.
Seperti fikus, engkau tahu,
Akar yang kuat tak pernah mengadu.
Perjalanan baru memanggil,
Meski jalan tak terlihat jelas di kejauhan.
Percayalah, ada keajaiban di awal langkah,
Ketika hati berani meretas arah.
Jika hatimu percaya,
Biarkan ia memimpinmu ke cakrawala.
Seperti fikus yang tak gentar,
Engkau pun akan tumbuh semakin besar.