Ikhlas itu berat, kata mereka,
Sebaris luka, tersembunyi di senyum.
Darah mengering, tanpa bekas,
Sakit menusuk, tanpa suara.
Tegar di luar, rapuh di dalam,
Menangis sambil tersenyum, pilu sekali.
Payung senja, melindungi dari panas,
Hujan deras, membasahi jiwa.
Cinta ku lepaskan, bukan karena selesai,
Tapi agar hatiku lebih leluasa.
Aku pergi, di malam yang sunyi,
Meninggalkan kenangan yang takkan kembali.
Aku hilang, dalam panggilanmu,
Menyerah pada penantian yang sia-sia.
Berhenti mencintai, hati yang tak kau hargai.
Meresapi setiap tetes hujan, hingga pagi.
Dan aku sadar, melepaskan itu indah,
Seperti bunga yang mekar setelah hujan reda.
Bebas dari belenggu, hatiku lapang,
Menyambut hari baru, dengan semangat.