Dalam sunyi malam, hati berbisik,
Tentang setia, yang tak pernah sirna.
Meski dunia berpaling, tak pedulikan,
Aku tetap teguh, berdiri kokoh.
Aku memilih setia, bukan karena naif,
Melainkan karena, hati yang tulus.
Tak perlu pujian, tak perlu pengakuan,
Kebaikan yang tulus, adalah cukup.
Aku tahu, aku berharga, meski tak terlihat,
Aku kuat, meski sering terluka.
Percayalah pada diri, teruslah berjuang,
Meski tak ada tepuk tangan, tak ada sorak.
Karena sejatinya, kebahagiaan,
Bukan tentang pengakuan, bukan tentang pujian.
Melainkan tentang kedamaian hati,
Dan kepuasan dalam diri sendiri.