Pagi menyingsing, mentari menyapa,
Embun menari di dedaunan hijau.
Di bawah rumpun bambu, langkah terpa,
Pemulung mengais, dengan senyum pilu.
Sampah-sampah berserakan, tak bernilai,
Namun dia, itu rezeki.
Dengan tangan kasar, ia mencari,
Harapan baru, di tengah sunyi.
Dari pinggir kota, ku sisir mimpi,
Mencari makna, di setiap pagi.
Kaisan kata, dalam permenungan ini,
Tentang hidup, tentang perjuangan.
Seandainya waktunya, bisa kulipat,
Ku percepat langkah, menuju puncak.
Namun, hidup tak seindah mimpi,
Ada waktu untuk berlari, ada waktu untuk berhenti.
Kejar mimpi, tapi jangan lupa,
Untuk menghargai apa yang Anda miliki.
Hari ini indah, awal yang baru,
Mari kita hargai setiap bagiannya.