Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Embun Pagi dan Penyesalan

19 November 2024   04:04 Diperbarui: 19 November 2024   04:39 14 3
Embun Pagi dan Penyesalan

Pagi datang, embun menari,
Hatiku resah, teringat masa lalu.
Penyesalan menusuk, bagai duri,
Ingin ku kembali, waktu ku putar.

Seandainya bisa, ku lipat waktu,
Ku rubah semua, jadi lebih baik.
Namun, waktu terus berjalan, tak peduli,
Hanya kenangan, yang tersimpan rapi.

Kopi pagi, hangatkan tubuhku,
Namun tak mampu, hilangkan kerinduan.
PadaNya, aku bersujud, memohon ampun,
Semoga dosa-dosa, terhapuskan.

Wong Urip Kuwi Tanpa Pawitan
Manusia hidup, tak pernah sempurna,
Selalu ada pilihan, di setiap langkah.
Bersyukur atas nikmat, atau meratapi,
Itulah hidup, penuh suka dan duka.

Dagang tuna andum bathi,
Jika untung, untuk siapa?
Jika rugi, apa yang dijual?
Hidup ini anugerah, tak perlu ditawar.

Kita hidup, bukan karena meminta,
Bukan karena mengemis, atau berutang.
Kita hidup, karena diberi kesempatan,
Untuk berbuat baik, dan menebar kebaikan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun