Di bawah naungan malam yang bisu,
lentera kecil menyala dalam hening yang dalam.
Cahayanya pecahkan sunyi, setitik kehangatan,
seakan berbisik lembut, "Maafkanlah dirimu."
Sebelum lelap menyapa matamu yang lelah,
lepaskanlah beban kesalahan dan penyesalan.
Biar segala luka dan keluh terbang bersama malam,
biarkan mereka hanyut dalam damai yang diam.
Jangan simpan dendam, jangan rengkuh kecewa,
pada mereka yang tak mampu memahami dirimu.
Karena esok adalah lembaran baru,
menunggu disentuh dengan hati yang terbuka.
Di sudut gelap, lentera kecil bernyala,
Cahayanya lembut, menghalau kegelapan.
Setitik terang, di tengah malam yang sunyi,
Menyembuhkan luka, meredakan kepedihan.
Dalam keheningan malam, ku merenung,
Mengingat segala yang telah terjadi.
Kesalahan dan penyesalan, ku biarkan pergi,
Bersama angin malam, menghilang tak berbekas.
Lentera ini, bagai bintang jatuh di malam hari,
Menyebarkan harapan, mimpi, dan cita-cita.
Mengajarkanku arti dari pengampunan,
Dan pentingnya memulai hari baru dengan semangat.
Lentera ini, adalah penerang jalan di sepi,
mengingatkan kita bahwa malam bukan akhir,
tapi awal dari harapan, awal dari perbaikan,
untuk menciptakan esok yang lebih baik.