Apa aku harus janji pada diri sendiri,
untuk tak lagi menulis tentang cinta,
tak lagi membiarkan hati tenggelam
dalam lautan galau yang tak bertepi?
Namun, di setiap bisik sunyi malam,
kata-kata itu kembali mengetuk,
tentang rindu yang tak kunjung habis,
tentang asa yang selalu tumbuh lagi.
Mungkin janji ini hanya ilusi,
sebuah cara untuk menenangkan hati,
karena setiap kali kuingkari,
aku bisa berjanji lagi, dan lagi.
Toh, asa selalu bersemi di celah rapuh,
menemukan jalannya di reruntuhan luka,
membangun cinta di atas keputusasaan,
menjadi puisi yang tak pernah padam.