Di tepi jalan, Bartimius berseru, Buta mata, namun hatinya tak keliru. Dalam gelap, imannya bersinar terang, Menyelamatkan jiwa, menggapai harapan.
Cahaya mentari pagi menyapa lembut, Seperti suara Tuhan yang tak pernah redup. "Ya Yesus, Anakku, dengarkan seruanku," Dengan penuh keyakinan, ia memohon dan berdoa.
KEMBALI KE ARTIKEL