Kutancapkan sebotol bekas pada bibir pasir pantai,
Menjadi saksi diam dalam daur hidup yang tak pernah usai,
Hempasan gelombang membawa cerita,
Tentang pasang surutnya waktu yang tak kenal henti.
Waktu berputar, melingkari takdir,
Dan aku bertahan, terhempas berkali-kali,
Pada zona nyaman yang memeluk erat,
Namun tantangan menanti di cakrawala,
Lebih berat, lebih mendalam, bersama cinta yang tak pernah lelah.
Hingga akhirnya, aku sampai pada sepatok pusara,
Di mana semua perjalanan bertemu ujungnya,
Tapi cinta tetap menggenggam erat,
Menghidupkan kenangan di setiap hembusan angin,
Sebuah kisah abadi, tertanam di bibir pasir yang terus bergerak.