Kau tak kembali, pergi selamanya,
Bersama ombak penyesalan yang menggulung,
Membawa dosa-dosa yang tak terhapus,
Menyisakan pertobatan yang abadi, dalam sunyi.
Setiap hembusan angin laut mengingatkan,
Pada cinta yang dulu sempat ada,
Namun kini hanya gelombang rindu yang tersisa,
Berpadu dengan bayang-bayang dosa,
Yang tak lagi bisa diperbaiki.
Namun, di ujung segala kepedihan,
Terselip cinta yang tak pernah mati,
Bersama pertobatan yang tak henti-henti,
Kau abadi dalam doa-doa yang lirih,
Menyatu dengan samudra waktu yang tak kembali.