Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Secercah Mentari Meleburnya Asa

26 Agustus 2024   22:35 Diperbarui: 26 Agustus 2024   22:37 39 3
Secercah Mentari Meleburnya Asa

Aku menanam kata, menyiramnya dengan tinta,
Harapan tumbuh subur, bak bunga di taman.
Namun, puisi-puisiku, layu tak bercinta,
Hanya derita yang tumbuh, membiak di taman.

Luka menganga, hujan membasahi jiwa,
Senja menyelimuti, mimpi tak kunjung tiba.
Tubuh puisiku kurus, tak bernyawa,
Hanya gema kesedihan, yang terus bergema.

Harapan melarat, suara tak didengar,
Dalam kegelapan, mimpi tenggelam.
Musim berganti, membawa luka baru,
Suara hati terbungkam, tak pernah bersuara.

Aku menulis dan menulis, namun sia-sia,
Semua yang kucatat, tetaplah pucat.
Secercah mentari, tak kunjung menyinari,
Meleburnya asa, dalam kehampaan hati.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun