Sisa-sisa nyawa di tanah yang penuh humus,
Tuk berbuah lebat di antara kubangan lumpur,
Dosa dan doa bersatu dalam harapan,
Menggugah jiwa yang terpuruk dalam kegelapan.
Di antara reruntuhan masa lalu,
Kita menanam benih-benih impian,
Menyirami dengan air mata dan tawa,
Mengharapkan tumbuhnya kehidupan baru.
Di gelapnya malam hanya bintang impian,
Menuntun langkah-langkah kita menuju pagi,
Setiap cahaya adalah petunjuk arah,
Membawa harapan di tengah kesedihan.
Dalam perjalanan ini kita belajar,
Bahwa setiap luka adalah pelajaran berharga,
Dan setiap kesalahan adalah bagian dari cerita,
Yang membentuk diri kita menjadi lebih kuat.
Mari kita sambut hari baru dengan semangat,
Dengan keyakinan bahwa hidup akan berbuah manis,
Meski terlahir dari tanah yang penuh humus,
Kita akan tumbuh dan bersinar seperti bintang.