Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Judul: Simfoni Cinta dan Murka

31 Maret 2024   02:58 Diperbarui: 31 Maret 2024   04:51 36 1
Saat murka padamu, bagai Badai Gita,
Menerjang hati dengan amarah yang membara.
Kata-kata terlontar tajam dan penuh duka,
Mencari keadilan di tengah jiwa yang lara.

Namun, kala hasratmu nyala bagai Gitanjali,
Lembut gita mengalun, merdu dan menawan.
Cinta berkobar, membakar anganku sekali,
Menjadi Agni, sang api yang tak tertahankan.

Dan bila rindu bertamu, syahdu Langen Madu,
Kumandangkan syair cinta, rindu yang berbisik.
Angin lembut Bayu membawa desiran itu,
Membuatmu luluh, terlena dalam kisah klasik.

Tak perlu air mata dan kata penuh sedu,
Hanya Kalpataru kupersembahkan untukmu.
Pohon pengharapan, pemenuh segala hasrat,
Simbol cintaku yang takkan pernah pudar.

Di dalam simfoni cinta dan murka ini,
Ada cerita tentang kita, terjalin tak terperi.
Marah dan rindu, dua sisi yang tak terpisahkan,
Dalam harmoni cinta yang terus berdetak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun