Judul tulisan ini mencoba membayangkan masa depan seperti masa sekarang, agar kita mampu memahami dan berikutnya memberikan usaha terbaik saat menjalani. Artinya, dialektika masa depan yang dimaksud bukan lagi soal sintesis dari masa lalu dan masa kini. Tapi, bagaimana kita menciptakan ruang baru memimpin masa depan. Sayangnya seringkali imajinasi ini hanya didukung dengan asumsi dan prediksi para ahli melalui serangkaian olah big data. Tantangan semacam ini sebenarnya bisa diatasi bila kita mempunyai 3 hal untuk memastikannya, yakni (1) kuasa untuk mengeksekusi setiap rencana tanpa gangguan (2) Kedisplinan tinggi atau (3) memiliki kemampuan masa depan.
KEMBALI KE ARTIKEL