Saya pernah dibikin sebel (sebenarnya ada kocaknya juga sih), menjelang malam di sebuah warung angkringan di daerah Semolowaru Surabaya. Kala itu, begitu datang dan duduk di bangku warung, saya mengambil sego kucing dan membuka karet pengikatnya. Si penjual belum kelihatan batang hidungnya, sepertinya sedang ada di belakang sibuk mengerjakan pekerjaan lain.
KEMBALI KE ARTIKEL