Kalimat itu terdengar begitu riang bercampur lelah, tak lama setelah pintu besi di buka. Kaki- kaki berlari mendekati, mengambil posisi merapat dengan tempat saya duduk sembari membaca buku di teras. Tampak
sepeda wimcycle kesayangan, disandarkan di dinding dekat tempatnya masuk beberapa saat lalu. Lelaki kecil itu wajahnya merah padam karena kecapekan, namun tak bisa menyembunyikan suka cita.
KEMBALI KE ARTIKEL