Acara inti dikemas dengan santai namun serius, celetukan dan tawa menyertai tanpa mengurangi esensi. Saat saya datang sekitar pukul 16.00 (telat 30 menit dari jadwal) Kang Peppi memberi ulasan yang membuka mata tentang dunia kepenulisan sekaligus penerbitan kemudian Pak Tamrin Sonata (TS) berbagai tips menerbitkan buku termasuk share soal plus-minusnya menerbitkan melalui penerbit mayor, sekaligus plus-minusnya menerbitkan secara indie. Beliau dengan pengalaman yang sudah malang melintang di dunia kepenulisan sangatlah tak segan berbagi ilmu mahal yang benar-benar nol bagi saya yang masih anak bawang, dampaknya bagi pribadi menjadi ter-influence dan terlecut semangat menulis saya. Pak Thamrin Dahlan (TD) duduk di tengah berbagi cerita tentang pengalamannya menerbitkan buku serta beliau mengutip kalimat super ajaib dari Buya Hamka "menulislah dan menulislah terus biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya" termasuk perolehan dari tulisan (pengalaman atau finansial) itu adalah bagian dari takdir tulisan itu.