Saya membaca berita bahwa hari ini Kamis 9 oktober 2014 adalah gelombang pertama kepulangan jamaah Haji ke tanah air, saya membayang wajah wajah haru dan bahagia bercampur baur. Beberapa tahun silam ibunda saya berkesempatan berhaji, membekaskan perasaan yang tak mampu diungkapkan dengan kata kata. Kala itu setiap dua hari sekali kami berbagi kabar lewat sambungan telepon, suara serak bahkan letih jelas terdengar meski kami berjauhan. Ibu yang berangkat dengan ONH biasa (bukan Plus) berada di tanah suci selama 40 hari, beda dengan ONH Plus hanya dua minggu. Jarak (seingat saya) 5 KM lebih dari pondokkan menuju Masjidil Haram di Mekkah, kemudian saat di masjid Nabawi Madinah menjadi tantangan tersendiri. Kebiasaan ibu dan jamaah dalam satu rombongan berangkat ke masjid siang hari usai shalat duhur, untuk menunaikan shalat ashar kemudian menunggu maghrib tiba dan setelah Isya baru kembali ke pondokan. Rutinitas yang dijalani sebulan lebih membuat bobot badan ibu turun drastis, bahkan sempat jatuh sakit di Mekkah. Meski sudah lima tahun lebih kejadian haji berlalu setiap bercerita kisah di tanah suci mata ibu menerawang membayangkan beratnya menunaikan rukun Islam ke 5.