Sinar Pagi menyapa pori pori, lelaki muda dengan langkah bergegas menghampiri Halte. Jadwal rutin setiap awal hari, menuju gudang furniture tempat mengabdikan diri. Usia yang belum genap duapuluh bungsu pula, tak menjadi alibi untuk memanjakan badan. Saat teman sebaya hanya sibuk dengan diktat, Hanafi merangkum kampus dan tempat kerja menjadi satu. Keputusan yang tidak ringan memang, tetapi tak ada pilihan baginya. ketegasan harus dijalani, karena hidup terlalu membosankan apabila mendatar saja.