Selain itu, pengunduran diri Airlangga juga membuka jalan bagi Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, yang merupakan sekutu dekat Presiden Jokowi, untuk menjadi calon tunggal ketua umum Golkar. Langkah ini dilihat sebagai upaya untuk memperkuat pengaruh Jokowi dalam politik nasional bahkan setelah masa jabatannya berakhirÂ
Spekulasi lebih lanjut menyebutkan bahwa ada tekanan eksternal yang mendorong Airlangga untuk mundur, meskipun secara internal ia masih memiliki dukungan kuat dari cabang organisasi partai.Keputusan ini dianggap oleh beberapa pihak sebagai tanda adanya campur tangan dari elite politik yang dapat mengancam independensi dan budaya kompetitif internal Golkar, yang selama ini menjadi salah satu kekuatan utama partai tersebut.