Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Meredakan Kepala Pening dengan Membelah Danau Rawa Pening

4 Maret 2015   23:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:10 512 5

Mobil angkutan jurusan Salatiga-Ambarawa yang saya naiki berhenti tepat di Jembatan Tuntang. Saya turun setelah membayar ongkos kepada kernet setelah perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 45 menit dari tempat saya tinggal. Jembatan Tuntang merupakan jembatan di jalan utama Semarang – Solo.  Di bawah jembatan itu mengalir Sungai Tuntang yang mengalir menuju Danau Rawa Pening.  Danau seluas 2670 hektare masuk dalam wilayah territorial Kabupaten Semarang. Dari jembatan, hamparan tumbuhan enceng gondok terlihat menutupi permukaan air sepanjang aliran sungai menuju danau. Tampak nelayan setempat menaiki perahu sibuk membelah ‘gerombolan’ enceng gondok untuk membuka jalan.

Dari jembatan, saya berjalan kaki menuju Dusun Sumurup. Dusun di mana terdapat semacam dermaga yang menyediakan perahu untuk pengunjung yang akan berlayar di Rawa Pening. Sebetulnya ada angkot yang menuju ke sana. Tapi  berjalan kaki menurut saya lebih asik sambil menikmati aktivitas pagi penduduk setempat dan juga jaraknya tidak terlalu jauh. Pintu masuk Dusun Sumurup ditandai dengan gapura berwarna kuning dengan tulisan dusun tersebut di atasnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun