Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kau dan Malaikatku

25 Januari 2020   18:21 Diperbarui: 25 Januari 2020   18:32 79 0
Barangkali ibumu tak mau
Ditampakkan wajahnya di layar hp manapun
Sekalipun yang melihat orang terdekat

Ibu mu hanya mau baktimu
Bahkan, Ibu tak meminta apapun darimu
Selain kebaikan dimasa depanmu

Dia masih sangat sederhana mencintai rasa

Tidak mengerti tentang derita dan hanya paham tentang bahagia

Asal melihat anaknya tertawa, maka itulah arti bahagia

Walau darah mengucur pada tubuhnya, baginya bukan lah sebuah luka. Tapi bahagia, karena darahnya mengucur untuk kehidupan buah hatinya

Tak bisa berkata tidak dan hanya memaksakan berkata ikhlas dan iya

Demi siapa? Demi engkau nak, sang penguat hidupnya

 ini tentang dia yang hatinya seluas jagad raya, untuk mencintai dan mengasihi.

Ia hanya mengingkan kebersamaan yg nyata, bukan hanya sekedar status semata

Tapi apa?

Hari ibu hanya dijadikan mu
Sebagai media eksistensi

Entahlah, dengan kata cintamu yg rumit
Atau Beribu diksi kau ekspresikan

Tapi setitik senyum belum jua kau ukir di wajahnya

Hingga suatu waktu kau kembali mengadu keluh kesah padanya
Kedua tanganya terbuka lebar untukmu, bagaikan sayap indah yg selalu menghangatkan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun