Yu Yarti nampak masih gelisah, kepanikannya tidak bisa disembunyikan lagi, walau Mas Miran (yang dipercaya di desa sebagai ahlinya syaraf papan atas di desanya), mengatakan kalau si Toha anak semata wayangnya baik-baik saja. Tulang-tulangnya masih berada pada porosnya, pun dengan otot otot syarafnya, tidak ada yang melenceng dari jalurnya. Si Toha hanya lecet lecet disekitar kaki dan tangan saja, kalaupun masih menangis lebih dikarenakan ekspresi Yu Yarti, ibunya yang terlalu berlebihan menyikapi Si Toha anaknya yang masih lima tahun, kesrempet sepeda onthel tetangganya, yang memang pagi itu kelihatan kemrungsung berangkat ke sekolah, (SMP).
Sama seperti Yu Yarti istrinya, Mas Naryo bapaknya pun masih kelihatan uring-uringan, walau anak Toha Haryanto sudah dinyatakan, clear, A1, tidak kenapa-kenapa. Selain luka ringan saja.
Sebegitulah sedikit gambaran perhatian dan cinta kasih kedua orangtua Si Toha. Anak tersayangnya Mas Naryo dan Yu Yarti. Di kala usia anaknya telah menginjak lima tahun tidak selincah anak anak yang lain yang seusianya. Si Toha menyandang distabilitas, salah satu kakinya saat berjalan sedikit diseret (dari lahir), serta mata yang juling.Â
KEMBALI KE ARTIKEL