Nenek itu datang lagi, duduk di tempat biasanya, di kursi panjang sisi utara Terminal Boyolali, sambil memangku cucu perempuannya yang sudah beranjak delapan tahun. Menunggu bus dari arah Semarang datang, masuk Terminal dan berhenti untuk menurunkan penumpang.
Sudah sejak pagi tadi nenek juga cucunya duduk di situ, dikursi sisi utara Terminal Boyolali, yang oleh sebagian orang juga menyebutnya dengan Terminal Sunggingan. Artinya kalau sekarang sudah menjelang Ba'da Ashar, sudah puluhan bus yang berhenti di situ, menurunkan penumpang persis di depan si nenek itu duduk. Tidak ada yang dilakukan oleh si nenek itu ketika bus datang dan berhenti untuk penurunkan penumpang, selain memandang satu persatu penumpang yang turun, seperti ada yang dicari, tapi lagi lagi, semua yang turun tidak ada satupun yang nenek itu kenali.
Sang Nenek menghela nafas panjang, melihat cucunya yang tak kalah antusias menatap setiap penumpang yang turun. Sudah yang ke sekian kalinya sang nenek membujuk cucunya untuk diajak pulang dan berjanji Selasa besok datang lagi. Bukan karena lelah, ngantuk ataupun lapar apalagi bosan, tidak.Â