Disabilitas : Kecamuk antara Kemanusiaan, Keadilan, dan Realita
10 Juli 2013 00:12Diperbarui: 24 Juni 2015 10:464190
Berkembangnya isu mengenai disabilitas di dalam masyarakat akhir-akhir ini semakin membuka mata kita akan betapa masih dianggap tabunya disabilitas itu sendiri. Disabilitas yang dalam pehamaman masyarakat awam adalah suatu bentuk ketidakmampuan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dikarenakan keterbatasan fisik, mental maupun keduanya, telah menimbulkan berbagai pemahaman yang tak lagi bisa dirasakan relevan bahwa setiap orang dengan suatu keadaan disabilitas hanya membutuhkan adanya sarana prasana guna menunjang kebutuhan fisik secara khusus tanpa dibarengi dengan adanya pengertian bahwa justru yang dibutuhkan dalam keadaan tersebut adalah adanya penyetaraan sosial serta “perlakuan” yang sama. Dalam hal ini, tentu saja justru bukan menjadi suatu ajang untuk mengedepankan kesetaraan yang berbasis rasa belas kasihan yang semakin lama justru akan memupuk adanya “batas” dan “pembeda” yang secara sadar ataupun tidak akan mengendap selapis demi selapis hingga akhirnya semakin memunculkan adanya stigma dan pemikiran bahwa orang-orang dengan kebutuhan khusus hanya akan menjadi komunitas tersendiri yang dalam tatanan masyarakat akan semakin terpojok dan terkungkung dengan isu-isu mengenai “keterbatasan” yang meski dalam realitanya, mereka memiliki kemampuan dan pemikiran luar biasa apabila dikembangkan dan sudah tentu pasti akan menjadi gebrakan serta mampu digunakan untuk mewujudkan adanya kesataraan dalam masyarakat itu sendiri.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.