Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

[Kreanova] Sistem Irigasi Tetes Berbasis IoT untuk Membantu Proses Pengairan dan Pemupukan secara Berkala pada Tanaman Jagung

28 Oktober 2023   04:39 Diperbarui: 28 Oktober 2023   04:52 554 1
Jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt.L) merupakan salah satu  tanaman pangan bernilai tinggi yang  banyak ditanam oleh masyarakat Indonesia. Hal ini karena jagung manis dapat tumbuh di sebagian besar tanah  yang memiliki irigasi baik dan umurnya relatif pendek.. Waktu produksi lebih cepat. Hasil survei menurut data BPS tahun 2021 menunjukkan 71,07% rumah tangga menanam jagung di lahan selain padi. Untuk menanam jagung di sawah, sebagian besar rumah tangga menanam jagung di lahan. Hasil jagung juga dapat  dipengaruhi oleh varietas benih yang digunakan. Di Indonesia, varietas jagung untuk produk jagung dibagi menjadi 3 kelompok yaitu jagung hibrida, jagung sintetis, dan jagung lokal.. Penggunaan pupuk anorganik masih mendominasi dibandingkan pupuk organik pada budidaya  jagung. Pupuk yang paling banyak digunakan adalah  urea,  rata-rata  272,24 kg/ha. Pupuk urea memiliki kandungan air yang  tinggi sehingga membantu mendorong pertumbuhan tanaman. Faktor lingkungan yang mempengaruhi produksi tanaman adalah curah hujan dan suhu udara. Banyaknya curah hujan dan suhu udara yang sesuai untuk tanaman akan mempengaruhi produktivitas tanaman. Selain itu, kekeringan juga bisa terjadi sehingga petani  kesulitan mendapatkan air untuk menyiram atau mengairi. Pemberian air yang cukup pada tanaman jagung  penting dilakukan karena kekurangan atau kelebihan  air akan mempengaruhi kualitas pertumbuhan tanaman. Persepsi produsen jagung dan kedelai terhadap kecukupan air juga dikumpulkan untuk mengumpulkan informasi mengenai kecukupan air dari para petani.. Menurut BPS, rata-rata hasil jagung di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 55,55 ku/ha.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun