Menjadi bagian dari generasi 90-an mungkin merupakan salah satu hal yang paling saya syukuri. Ada begitu banyak cerita indah dimasa itu yang mungkin bakalan sulit terulang untuk dirasakan oleh generasi setelahnya. Terkhusus perihal Ramadan
tempoe doeloe saat dimana anak-anak kecil masa itu samasekali belum mengenal peralatan
gadget atau semacamnya. Semua permainan, hiburan, dan sejenisnya lebih cenderung mengutamakan sesuatu yang konvensional. Barangkali hanya televisi saja waktu itu yang tergolong sebagai peralatan canggih pada masanya. Dan itupun hanya sebagian orang saja yang memiliki televisi di rumahnya, sehingga kegiatan menghabiskan waktu didepan televisi hanya berada pada urutan kesekian dari opsi yang bisa dipilih. Mungkin hanya pada hari-hari tertentu saja anak-anak kecil masa itu yang memilih menghabiskan sebagian besar waktunya untuk duduk didepan televisi. Selebihnya melakukan aktivitas diluar yang umumnya lebih dipenuhi dengan keseruan.
KEMBALI KE ARTIKEL