Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Pemerintah dan DPR Itu 11/12

18 Desember 2015   05:12 Diperbarui: 18 Desember 2015   07:56 17 0
Sebelum drama “Papa Minta Saham” mencapai akhirnya dengan pengunduran diri Ketua DPR, Setyo Novanto, begitu terlihat jelas kegaduhan di gedung para wakil rakyat sana dimana pada salah satu pihak ada yang begitu mati-matian dan terkesan tidak tahu malu dalam membela “sang ketua” agar terhindar dari jerat pelanggaran kode etik. Pembelaan membabi buta yang tanpa tedeng aling-aling itu seolah merenggut kepercayaan sebagain masyarakat yang sempat menaruh respek besar terhadap para elit yang berasal dari Koalisi Merah Putih (KMP). Berbicara mengenai KMP, tentu semua tahu bahwa pada masa awal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) koalisi ini mampu mendominasi posisi-posisi strategis di parlemen. Jabatan ketua dan wakil ketua DPR pun dikuasi oleh orang-orang dari KMP. Sedangkan rivalnya, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang tidak lain merupakan penyokong utama dalam terpilihnya Presiden Jokowi “hanya” kebagian jabatan-jabatan kecil saja. Dengan dominasi partai-partai dari KMP, seolah DPR periode sekarang lebih identik dengan mereka. DPR adalah KMP. Berlebihan? Bisa iya, bisa tidak. Namun saya pribadi menganggap bahwa kepongahan beberapa elit partai yang begitu menggebu-gebu dalam membela pelanggaran kode etik parah dari Ketua DPR menunjukkan betapa meragukannya kredibilitas para wakil rakyat kita saat ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun