Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Ki Hadjar Dewantara Ajarkan Kerjasama, Bukan Kompetisi

20 Desember 2014   08:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:54 42 0
Semboyan Ing ngarso sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani yang menggunakan bahasa jawa ini, dalam bahasa yang global lebih menekankan sistem pembinaan yang kontinyu. Berkelanjutan dan kesadaran untuk berbagi. Sistem among atau momong dengan telaten diberlakukan. Dalam penggalian makna yang lebih mendalam dan menyeluruh, Ki hadjar memahami antropologi bangsa yang lebih suka kerjasama dartipada menekankan kompetisi.
Sayangnya pada pendidikan jaman sekarang sistem lebih memilih pendidikan ala barat yang saat ini diterapkan menuntut para siswa berkompetisi melawan kodrat bangsanya. Maka jangan heran jika ada siswa saling contek jawaban soal atau nyontek PR kawan. Menjadi hal yang salah saat siswa tanpa sadar mengkuti naluri kebangsaannya.
Maka jangan heran jika ada siswa yang memilih berkompetisi dan berusaha mengejar nilai lebih baik jadi gunjingan siswa yang lain. Dia dianggap egois dan selfish. Bukan salah siswa tersebut siswa yang ingin mngejar kompetisi, tapi kembali naluri budaya masyarakat timur bukan soal kompetisi tapi kerjasama.
Ini yang tidak disadari para pakar pendidikan masa kini. Mungkin sadar tapi tidak bisa berbuat banyak. Pada dasarnya sifat ini bukan untuk dihilangkan atau dibiarkan, namun perlu diakomodir seperti kata ki hadjar Dewantara dalam 3 kalimatnya yang terkenal itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun