Dalam zaman yang terus berkembang, perubahan dalam sistem pendidikan menjadi semakin penting. Konsep "Kurikulum Merdeka" muncul sebagai tanggapan terhadap dinamika era yang menuntut kemandirian dan kreativitas dalam proses pembelajaran. Namun, implementasi kurikulum ini tidak selalu sesuai dengan harapan yang diinginkan, terutama ketika diterapkan di lapangan. Tulisan ini akan menyelidiki perbedaan antara harapan idealis dan realitas yang dihadapi oleh Kurikulum Merdeka di berbagai sekolah di Indonesia. Dengan mempertimbangkan tantangan-tantangan yang muncul dan pencapaian yang telah diraih, kita dapat mengidentifikasi potensi-potensi serta mencari solusi untuk memaksimalkan peran kurikulum dalam menyiapkan generasi mendatang.
KEMBALI KE ARTIKEL