Golongan darah P ini pertama kali ditemukan pada tahun 1927 oleh ilmuwan Karl Landsteiner dan Philip Levine  setelah menyuntikkan sel darah merah manusia ke kelinci.
Golongan darah P yang langka, merupakan subtipe dari golongan darah P, juga ditemukan tahun lalu saat tes darah rutin di sebuah rumah sakit di Kota Taizhou, Provinsi Jiangsu.
Di China, hanya ada sekitar 12 kasus yang dilaporkan bergolongan darah P dari total 1,41 miliar warga dicina
Golongan darah P sering terlewatkan saat pengujian karena tidak dapat dideteksi dengan reagen yang ada untuk golongan darah ABO dan Rh.
Sampel darah dapat dibagi menjadi lima subtipe. Subtipe golongan darah P1 dan P2 lebih sering ditemukan pada tes golongan darah P. Sebaliknya, subtipe P1k, P2k, dan P sangat jarang dan hanya muncul sesekali.
Golongan darah langka biasanya didefinisikan sebagai  adanya antigen dengan prevalensi tinggi atau tidak adanya beberapa antigen dalam satu sistem golongan darah. Meskipun mayoritas penduduk dunia termasuk dalam sistem golongan darah ABO dan Rh,  ada golongan darah lain yang kurang umum, seperti sistem antigen Hh/Bombay dan golongan darah P.
Golongan darah Rh null, juga dikenal sebagai golongan darah "emas", tidak mengandung antigen Rh pada sel darah merahnya. Di Tiongkok, darah Rh-negatif, juga dikenal sebagai "darah panda", terdapat pada sekitar 0,4 persen populasi.