Kepala daerah atau calon walikota ibarat sopir yang harus mengetahui komponen kendaraan. Sopir wajib tahu cara mengemudi. Harus mampu mengendalikan kemudi. Tidak boleh lalai. Jika tidak, akibatnya fatal. Bahaya besar menanti penumpang. Taruhannya nyawa.
Menjalankan roda pemerintahan pun demikian. Calon walikota harus mempunyai pengetahuan untuk mengelola daerah, baik dari sektor ekonomi, pembangunan manusia, pengelolaan keuangan, hingga pengelolaan sumber daya manusia birokrasi.
Calon walikota harus bisa memahami postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), menyeimbangkan antara pendapatan dan belanja daerah.
Idealnya, seorang pemimpin mempunyai sense of entrepreneur. Mampu mengembangkan usaha BUMD dan usaha-usaha baru lainnya, agar pendapatan daerah meningkat setiap tahun.
Pengelolaan keuangan daerah juga harus bisa diawasi dengan baik oleh walikota. Sebab keuangan daerah rentan penyalahgunaan atau penyelewengan yang dapat membahayakan posisi walikota.
Belum lagi tugas untuk mewujudkan pelayanan publik sebagai wujud bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat. Itu bukan tugas yang mudah bagi seorang pemimpin.
Yang tidak kalah penting, seorang kepala daerah harus memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan regulasi manajemen birokratnya, seperti UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Manajemen ASN.
Calon walikota Bogor yang memiliki pengalaman di pemerintaha berpeluang besar memenangkan kontestasi Pilkada Bogor 2024. Hal itu selaras dengan survei Lembaga Penelitian Kebijakan dan Opini Publik, Charta Politika Indonesia yang dirilis pada 8 Oktober 2024.
Dalam survei Charta Politik, terdapat 15 alasan warga atau responden memilih calon walikota Bogor 2024. Alasan pertama dan tertinggi yakni memiliki pengalaman di pemerintahan (16,0%), orangnya perhatian pada rakyat (12,8%), dan sudah ada bukti nyata hasil kerjanya (8,3%).
Siapakah di antara 5 pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Bogor 2024 yang paling berpengalaman di pemerintahan? Berikut datanya:
1. Sendi Fardiansyah - Â Melli Darsa
Paslon nomor urut 1, Sendi Fardiansyah - Â Melli Darsa masih minim pengalaman di pemerintahan. Meskipun Sendi Fardiansyah memiliki pengalaman kerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan sempat menjasi Sespri Irian Jokowi, namun pengetahuannya tentang pengelolaan daerah masih diragukan.
Wakilnya, Melli Darsa tidak mampu menutupi kekurangan Sendi Fardiansyah. Sebab, Melli Darsa tidak memiliki pengalaman di pemerintahan. Ia seorang pengacara, pernah menjadi caleg DPR RI, namun gagal terpilih.
2. Atang Trisnanto - Annida Allivia
Calon walikota nomor urut 2, Atang Trisnanto memiliki pengalaman yang cukup baik di pemerintahan. Ia pernah menjadi tenaga ahli anggota DPR Komisi IV DPR RI pada 2004-2009. Kemudian dipercaya sebagai Tenaga Ahli Menteri Pertanian RI Bidang Pelayanan Publik pada 2009.
Pada 2015, Atang Trisnanto terpilih menjadi Ketua DPD PKS Kota Bogor. Lalu dipercaya menjadi Ketua DPRD Kota Bogor pada 2019 - 2024.
Sayangnya pengalaman Atang tidak ditopang oleh wakilnya, Annida Allivia. Perempuan kelahiran Jakarta, 09 April 1999 ini tidak memiliki pengalaman sedikit pun di pemerintahan. Usianya pun masih sangat muda, 25 tahun.
Latar belakang pendidikan Annida Allivia juga tidak jelas. Kabar terbaru, wanita berparas cantik ini belum lulus S1.
Pasangan Atang - Annida memiliki resiko tinggi dalam pemerintahan. Jika Atang berhalangan tetap atau tidak dapat menjalan tugasnya selama enam bulan, maka Annida akan menggantikannya sebagai walikota Bogor.
Regulasi itu sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Pasal 26 Ayat (3) berbunyi:
Wakil kepala daerah menggantikan kepala daerah sampai habis masa jabatannya apabila kepala daerah meninggal dunia, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya selama 6 (enam) bulan secara terus-menerus dalam masa jabatannya.
Annida Allivia yang tidak memiliki pengalaman di pemerintahan ditambah usianya masih sangat muda, sangat beresiko memimpin daerah sekelas kota Kota Bogor.
3. Dedie A Rachim - Jenal Mutaqin
Calon walikota Bogor nomor urut 3, Dedie A. Rachim memiliki segudang pengalaman sebagai karyawan sejak 1996 hingga 2005. Ia pernah bekerja di perusahaan Astra Mobil, Maha Cipta Indonesia, dan White Space.
Setelah itu, Dedie Rachim kemudian menjadi pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia pernah menjabat fungsional madya KPK (2005-2009), pelaksana tugas Direktur PP LHKPN (2009-2010), pelaksana tugas Direktur Litbang (2012), Direktur Dikyanmas (2009-2015), dan Pelaksana Deputi Bidang Pencegahan (Maret-Juni 2015).
Dedie juga pernah menduduki jabatan ad interim di KPK, yaitu pelaksana tugas Direktur PP Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Plt Direktur Penelitian dan Pengembangan, dan pelaksana harian Deputi Bidang Pencegahan.
Pengalamannya di pemerintahan semakin matang ketika Dedia Rachim menjadi Wakil Walikota Bogor 2019 - 2024. Dedie yang mendampingi Walikota Bogor Bima Arya berhasil menyulap Kota Bogor menjadi lebih baik.
Wakil Dedia Rachim, Jenal Mutaqin pun demikian. Anak buah presiden terpilih Prabowo Subianto itu menjadi anggota DPRD Kota Bogor selama 15 tahun atau tiga periode berturut-turut. Pada periode ketiga, Jenal dipercaya menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor.
4. Rena Da Frina - Teddy Risandi
Calon walikota Bogor nomor urut 4, Rena Da Frina memiliki pengalaman cukup baik di pemerintahan. Dia
perah menjadi lurah, sekretaris camat, camat, dan terakhir menjadi kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor.
Selama menjadi lurah, Rena kerap terjun ke masyarakat. Apalagi Wali Kota Bogor ketika itu, Bima Arya, menunjuknya untuk merubah mindset jabatan lurah.
Sementara wakil Rena, Teddy Risandi dikenal sebagai politikus PDIP. Teddy merupakan Aktivis 98, juga seorang pengusaha kuliner dan aktif di berbagai kegiatan sosial.
"Saya ingin menjadikan Bogor sebagai kota yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga sejahtera secara sosial dan budaya. Saya percaya bahwa inovasi adalah kunci untuk mencapai itu semua," kata Teddy, Selasa 14 Agustus 2024.
5. Dokter Raendi Rayendra - Eka Maulana
Calon Walikota Bogor nomor urut 5, Raendi Rayendra adalah dokter spesialis kulit dan kelamin. Ia juga seorang dosen. Rayendra adalah Founder Rayendra Dermatology dan Aesthetic Center yang juga owner klinik kecantikan dan dermatologi. Ia memiliki gelar akademik yang berderet-deret. Nama lengkapnya Dr. dr. Raendi Rayendra, SpKK, M.Kes, FINSDV, FAADV.
Sedangkan wakilnya, Eka Maulana adalah seorang pengusaha. Ia memiliki banyak perusahaan, salah satunya bergerak di bidang advertising. Eka Maulana merupakan putra dari tokoh kesohor Bogor, Ellief Djehan (Alm), Ketua DPD KNPI Kabupaten Bogor yang pertama.
Menurut Anda, siapakah pasangan calon walikota dan wakil walikota Bogor 2024 yang paling berpengalaman di pemerintahan:
1. Sendi Fardiansyah - Melli Darsa
2. Atang Trisnanto - Annida Allivia
3. Dedie A Rachim - Jenal Mutaqin
4. Rena Da Frina - Teddy Risandi
5. Dokter Raendi Rayendra - Eka Maulana
Jika walikota berhalangan sementara atau tetap, menurut Anda siapakah calon wakil walikota yang paling beresiko memimpin Kota Bogor:
1. Melli Darsa
2. Annida Allivia
3. Jenal Mutaqin
4. Teddy Risandi
5. Eka Maulana
Tuliskan pendapat Anda di kolom komentar. *