"Wah, mana mungkin saya menang. Bapak kan Profesor. Nggak mau ah", jawabnya. Merasa dirinya nggak mungkin kalah, Pofesor menawarkan solusi, "Begini saja supaya adil. Kita bikin taruhan 1 banding 100. Jika anda tidak bisa menjawab pertanyaan saya, anda bayar saya tunai Rp 50.000,- Tapi kalau saya tidak bisa menjawab pertanyaan anda, saya bayar anda tunai Rp 5.000.000,- Setuju?". Wanita itu tampak merenung sebentar, lalu berkata, "Baiklah, setuju".
"Okey, langsung saja kalau begitu. Begini pertanyaan saya: Berapa kilometer selisih antara jarak dari bumi ke bulan dan jarak dari bumi ke matahari?", kata Profesor. Tanpa merasa perlu berpusing-pusing memikirkan jawabannya, si wanita muda itu langsung membuka dompetnya dan menyerahkan uang tunai Rp 50 ribu ke Profesor. "Giliran saya", sambungnya.
"Silahkan", kata Profesor penuh percaya diri.
"Binatang apa yang kalau malam hanya punya tiga kaki, tapi kalau siang punya tujuh kaki? Bapak tidak usah terburu-buru menjawabnya, perjalanan ini masih lama", katanya.
Setelah 2 jam berpikir, dan 20 orang profesor koleganya ditelepon satu per satu untuk dimintai bantuan, akhirnya Profesor itu pun menyerah, "Ini, silahkan hitung dulu, Rp 5 juta tunai", kata Profesor sambil menyerahkan uangnya.
Wanita itu pun menghitung uangnya, lalu diambilnya Rp 50 ribu dan diserahkan ke Profesor. "Kenapa dikembalikan Rp 50 ribu?", tanya Profesor heran.
"Tentu bapak akan bertanya apa jawabannya kan? Nah, kalau bapak dan 20 Profesor teman bapak itu pun nggak bisa jawab, apalagi saya yang SMA saja nggak lulus. Maka sesuai perjanjian, Rp 50 ribu ini untuk bapak", jawab wanita muda itu kalem sambil berdiri, lalu berjalan pindah ke gerbong lain, mengantongi keuntungan Rp 4.900.000,-