Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mengintegrasikan Seni Pertunjukan Tradisional Cicalengka dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

7 Juli 2024   12:16 Diperbarui: 7 Juli 2024   12:21 46 2

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah tidak hanya bertujuan menyampaikan informasi faktual, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur budaya lokal. Salah satu caranya adalah dengan memahami seni pertunjukan tradisional di daerah tertentu. Cicalengka, sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memiliki tiga seni pertunjukan tradisional dengan keterkaitan erat: wayang golek, kuda renggong, dan gending Sunda. Ketiganya adalah manifestasi kearifan budaya lokal masyarakat Sunda yang diwariskan turun-temurun.

Wayang Golek: Media Komunikasi Moral dan Filosofi Sunda

Wayang golek, salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional Sunda, bukan sekadar pertunjukan boneka kayu. Wayang golek menjadi media untuk menyampaikan nilai-nilai moral, filosofi hidup, dan kearifan lokal masyarakat Sunda. Cerita-cerita yang dibawakan, sering kali diambil dari epos Mahabharata dan Ramayana, mengandung ajaran tentang kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan pengendalian diri.

Nilai-nilai ini sangat relevan dengan pembelajaran IPS, yang membahas tentang interaksi manusia, masyarakat, dan lingkungan. Guru dapat memanfaatkan wayang golek sebagai media untuk menyampaikan konsep-konsep penting seperti etika kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, dan pengendalian emosi. Dengan mengkaji cerita-cerita wayang golek, siswa dapat memperoleh pemahaman mendalam tentang nilai-nilai sosial dan budaya yang relevan dengan kehidupan bermasyarakat.

Kuda Renggong: Kesenian Bela Diri Berkuda

Kuda renggong adalah hasil kreativitas masyarakat Sunda di Cicalengka dalam mengembangkan seni bela diri berkuda. Kesenian ini memadukan kemahiran menunggang kuda dengan teknik-teknik bela diri, mencerminkan kecakapan, keberanian, dan ketangkasan masyarakat Sunda. Pertunjukan kuda renggong menampilkan kemahiran dalam menunggang kuda dan mencerminkan semangat keberanian, kekuatan, dan kepahlawanan.

Nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian kuda renggong, seperti keberanian, kekuatan, dan kepahlawanan, dapat diintegrasikan dalam pembelajaran IPS untuk memperkuat karakter peserta didik. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun